Article
Sabar Menunggu Support IHSG Tercapai
01 Feb 2021

 


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya anjlok dibawah angka psikologis 6,000 tepatnya ditutup di 5,862.35 per tanggal 29 Jan 2021 atau -7.05% WoW (Week on Week), menihilkan January Effect hingga berkinerja -2.88% MoM (Month on Month). Kejatuhan IHSG cukup membuat investor ritel panik, betapa tidak dari titik tertinggi IHSG tahun ini pada tanggal 20 Jan 2021, IHSG sudah terjun 8.83% hanya dalam 8 hari bursa.


Sedangkan Indeks LQ45 bertengger di 911.98 jatuh lebih dalam daripada IHSG atau -8.03% WoW dan secara MoM juga lebih buruk  -3.055%. Kejatuhan bursa berimbas ke penurunan Infovesta Equity Fund Index hingga -6.62% WoW dan -4.53% MoM atau sedikit di bawah Indeks LQ45. Kejatuhan IHSG dipicu beberapa faktor antara lain masih tingginya angka kematian dan penularan Covid hingga menembus angka 1 juta terjangkit dan tidak ada tanda-tanda menurun. Selain itu dari regional juga kurang mendukung dengan turunnya Dow Jones Industrial Average -1.87?ri titik tertinggi tahun ini pada tanggal 20 Jan 2021. Hal ini masih ditambah lagi dengan hengkangnya investor asing sebesar Rp. 812 miliar di pasar regular.


Adalah wajar jika banyak investor yang bertanya apakah IHSG masih bisa turun lagi ? Hingga kapan ? Dan masih banyak pertanyaan bernada khawatir mengingat potensial kerugian yang diderita sebagian besar investor. Untuk menjawab pertanyaan ini memang relatif sulit karena efek pandemik yang luar biasa ditambah potensi munculnya varian baru dari Covid 19 yang lebih mudah menyebar. Khusus pasar saham domestik, saat ini banyak pergerakan IHSG yang diluar dugaan dan tidak terlalu terpengaruh fundamental ekonomi makro atau emiten akibat dari psikologis investor yang sering ikut-ikutan influencer saham dan/atau pihak yang diduga sebagai bandar saham. Namun karena pertanyaan di atas tetap wajib dijawab maka pendekatan Analisa teknikal bisa digunakan seperti tampak pada grafik di bawah ini.


 



Tampak IHSG sejak April 2020 membentuk trend channel atau alur gang dengan trend mendaki. Namun sejak 20 Jan 2021 terjadi penurunan tajam yang untungnya volume transaksi berangsur menurun juga sehingga mengindikasikan bahwa akhir dari penurunan semakin dekat. Walaupun demikian, kemungkinan arah IHSG masih bisa downtrend untuk beberapa hari ke depan seiring dengan indicator Fibonnacci Projections yang menunjukkan support kuat di sekitar 5,667. Angka ini juga hampir mirip dengan garis support dari Trend Channel di 5,582.


Dari posisi IHSG akhir bulan Jan 2021 ke support pertama di 5,667 selisihnya sekitar 3.33?n menuju support selanjutnya di 5,582 selisih 4.78%. Bagi investor yang berorientasi jangka menengah – panjang sebaiknya sabar menunggu hingga posisi IHSG mendekati support dan berinvestasi secara bertahap mengingat volatilitas yang masih tinggi.

Back